Sabtu, 06 Februari 2016

Biarkan Uang Anda Bekerja Untuk Anda



Bagi para pembaca yang suka membaca buku-buku tentang perencanaan keuangan atau investasi, pasti pernah mendengar jargon "Biarkan Uang Anda Bekerja Untuk Anda". Saya pribadi sudah sering mendengar jargon ini, dan rasanya sih saya sudah mengerti, namun kok saya merasa belum melihat hasilnya ya?

Pertama kali mendengar jargon tersebut. Saya berpikir bahwa untuk membiarkan uang saya bekerja untuk saya, maka hal pertama yang saya perlu saya wujudkan adalah memiliki uang yang mampu saya tukar dalam wujud property, agar dapat saya sewakan kepada orang lain. 9 tahun saya bekerja, berusaha menabung semampunya, namun saya belum bisa memiliki property yang bisa saya sewakan sehingga saya bisa mendapat penghasilan bulanan yang mencukupi seluruh kebutuhan saya dari sana.
Alhamdulillah, saya sudah punya rumah, tapi masih berhutang ke Bank. Sampai hari ini saya masih membayar cicilannya.

Seiring berjalannya waktu, berdasarkan informasi yang datang silih berganti, saya pun mencoba untuk merubah pemahaman saya terhadap jargon tersebut. Saya mulai berpikir bahwa yang dimaksud dengan uang bekerja adalah dengan membiarkan uang kita keluar dari dompet kita, terserah mau ke mana, yang penting uang tersebut jangan berdiam di dompet atau rekening kita. Hmm.. mungkin benar, saya coba lakukan untuk beberapa waktu, dan hasilnya uang yang saya keluarkan belum tentu kembali teratur seperti waktu bekerja dan menerima gaji. Wah jangan-jangan jargon tersebut fatamorgana semata. Saya mulai berpikir pesimis.

Tunggu, saya pun mencoba merubah kembali pemahaman saya, hingga saya sampai pada pemahaman bahwa dari setiap uang yang saya miliki, saya konversi menjadi bitcoin dan dari bitcoin yang saya miliki dengan menggunakan sebuah sistem yang tersedia online di internet, saya melakukan pertukaran bitcoin dengan orang lain. Awalnya saya sama sekali tidak mempercayai sistem ini. Skema Ponzi dan SCAM sudah terbayang di kepala saya yang terbiasa dengan aturan yang konservatif. Namun saya membandel. Saya memutuskan untuk mempercayai sistem tersebut, dan hasilnya, voila!!!

Uang saya benar-benar bekerja untuk saya. Saya bisa dengan leluasa melepaskan pekerjaan tetap saya dan hidup bergantung sepenuhnya dari uang yang bekerja untuk saya. Pasti para pembaca penasaran. Atau mungkin akan komentar skeptis, ah mana mungkin.

Nah, disinilah letak keindahannya.
Para pembaca mungkin masih ingat dengan pernyataan dari sebuah hadits atau kitab suci, yang menyatakan bahwa "Allah / Tuhan sebagaimana prasangka hambanya." Kalau kita berprasangka baik kepada Allah / Tuhan maka DIA benar-benar baik kepada kita. Begitu pun sebaliknya, jika kita berprasangka buruk kepada Allah / Tuhan maka DIA pun benar-benar buruk kepada kita. Semua terserah kepada diri kita masing-masing untuk memutuskan penghayatan yang mana, baik atau buruk.

Jadi kesimpulan dari tulisan ini adalah kita dapat membiarkan uang kita bekerja untuk kita dan kita menjadi Tuan bagi kehidupan yang kita jalani, bukan sebaliknya.
Semua itu hanya masalah PERSEPSI saja.

Salam!

HashOcean

2 komentar: