Rabu, 24 Februari 2016

Jenjang Karir Pilihan

Dulu ketika baru masuk dunia kerja, saya sangat peduli dengan yang namanya jenjang karir. Saya berusaha keras untuk mendapatkan informasi yang benar tentang jenjang karir yang mungkin saya daki, di tempat saya bekerja.

Jenjang karir yang saya lihat dan pahami secara sederhana saat itu adalah sebagai berikut:
Kita bergabung sebagai entry level staf / Officer.
Lalu naik ke level Supervisor
Lalu naik ke level Manager
Lalu naik ke level Director

Namun pada kenyataannya bisa terlihat seperti ini:
Junior Officer - Officer - Senior Officer - Asisstant Manager - Deputy Manager - Manager - Senior Manager - Deputy Assistant General Manager - Assistant General Manager - General Manager - Senior General Manager - Deputy Director - Director - President Director

Weh... cukup panjang juga ya jenjang yang harus saya lalui, jika saya bekerja dominan menggunakan otak kiri saya. Bisa pembaca bayangkan, berapa lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk mencapai puncak jenjang karir tersebut, yang sama-sama kita ketahui, tidak banyak orang bisa duduk di sana, mengingat bentuk strukturnya yang piramida.



Saya mengamati masih banyak orang yang bekerja dominan menggunakan otak kiri, dan mau mengikuti jenjang karir yang disediakan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Tidak salah dengan itu, namun demikian tidak ada salahnya pula bagi seseorang untuk belajar mengoptimalkan otak kanannya dalam bekerja.

Namun apa yang terjadi ketika saya bekerja dominan menggunakan otak kanan? Mau tahu? Jenjang karir saya berubah menjadi seperti ini:
Owner / Founder.
Jenjangnya menjadi singkat. ^_^

Perbedaannya di jenjang karir yang pertama, saya relatif masih pasif, menerima apa yang diberikan oleh perusahaan tempat saya bekerja, sedangkan di jenjang karir kedua, saya jauh lebih aktif dan kreatif.

Jenjang karir mana yang Anda pilih?
Semua terserah Anda karena hidup ini adalah perpindahan dari satu pilihan ke pilihan yang lain.

Salam!


HashOcean

Tidak ada komentar:

Posting Komentar