Selasa, 16 Februari 2016

Tinjauan Psikologi: Seseorang Yang Kehilangan Pekerjaan

Ide tulisan ini muncul karena di awal tahun 2016 ini saya banyak membaca berita tentang "Pemutusan Hubungan Kerja" di banyak perusahaan terkemuka. Hal yang disoroti adalah bagaimana tindakan pemerintah, bagaimana reaksi karyawan yang biasanya diekpresikan dengan demonstrasi menuntut ini-itu ke pemerintah, namun jarang sekali yang menuliskan tentang apa yang dapat dilakukan untuk membantu seseorang yang kehilangan pekerjaan tersebut untuk bangkit lagi.

Pada kesempatan ini, saya akan melakukannya. Dalam kurun 9 tahun terakhir pengalaman saya bekerja di perusahaan, saya sudah mengalami 2 kali kehilangan pekerjaan. Bukan sebuah pengalaman yang menyenangkan, namun saya mencoba kilas balik apa saja yang saya hayati secara psikologis ketika menghadapi hal itu.

Kehilangan pekerjaan menurut saya merupakan salah satu 'catasthropic event', bencana kehidupan atau namun belum sampai pada kiamat kecil. Mengapa? Karena kalau sudah terjadi kiamat kecil, berarti kehidupan seseorang sudah terhenti alias sudah meninggal. hehehe...

Bencana kehidupan ini tentu akan mengguncang kondisi psikologis seseorang. Pada awalnya ketika mencoba masuk dunia kerja, saya adalah pribadi yang optimis dan terbuka, selalu ingin mempelajari hal baru dan bersedia bekerjasama dalam sebuah kelompok. Pada saat saat mengalami kehilangan pekerjaan yang pertama, saya mengalami rasa TAKUT dan CEMAS yang luar biasa tentang masa depan saya yang tiba-tiba menjadi gelap saat itu. Saya membutuhkan waktu menenangkan diri. Disaat seperti ini dukungan penuh dari seorang istri amatlah dibutuhkan.

Setelah mampu menguasai diri, saya pun mencoba untuk mengumpulkan rasa PERCAYA DIRI yang sempat hancur. Harus memompa lagi SEMANGAT dan KEBERANIAN untuk mencoba menebarkan surat lamaran pekerjaan agar dilirik oleh Perusahaan. Tidak ada jaminan bagi saya, perlu berapa lama hingga saya mendapatkan kesempatan untuk janji temu wawancara. Namun pengalaman saya di saat kehilangan pekerjaan saya yang pertama, saya hanya membutuhkan waktu 3 bulan untuk mendapatkan sebuah pekerjaan kembali. Patut diduga hal ini terjadi karena usia saya masih dibawah 30 tahun ketika itu.

Hal-hal yang saya coba pelajari kembali saat itu adalah menjaga pikiran selalu positif, memperbaiki Curiculum Vitae yang saya miliki dan berlatih untuk menghadapi sesi wawancara agar dapat diterima bekerja oleh perusahaan.

Pada momen kehilangan pekerjaan yang kedua, usia saya sudah diatas 35 tahun. Banyak perusahaan yang saya lamar sudah tidak melirik saya lagi. Namun saya tidak merasa kecil hati, bahkan belakangan saya merasa ini adalah berkah dari NYA. Ya saat ini saya merasa bersyukur saya tidak dilirik oleh perusahaan-perusahan tersebut karena dengan demikian saya memiliki kesempatan penuh untuk mengeksplorasi potensi kemampuan diri saya. Tekad saya sudah bulat, saya ingin menjadi seorang wirausahawan alias Entrepreneur, lebih spesifik lagi menjadi seorang Digital Entrepreneur.

Jadi, kalau anda kehilangan pekerjaan yang harus anda lakukan adalah:
1. Kendalikan rasa takut dan kecemasan anda.
2. Bangun kembali rasa percaya diri anda, dengan membaca buku biografi atau dengan melihat video motivasi yang banyak tersedia di Youtube.
3. Pompa lagi semangat, bangun optimisme di dalam diri.
4. Anda harus punya keberanian untuk bertindak, mengubah kondisi anda saat ini.

Demikian pengalaman dan penghayatan yang pernah saya alami ketika kehilangan pekerjaan dulu.

Selamat berkarya!

Salam!


HashOcean

Tidak ada komentar:

Posting Komentar